Kamis, 01 Desember 2011

agama dan konflik


 konflik antar agama
Karl Marx terkenal dengan jargon agama adalah candu, A.N. Wilson yang dikutip Nurcholish melebihkan bahaya agama dari sekedar candu karena dianggapnya cinta Tuhan adalah akar segala kejahatan. Karena agamalah terjadi tragedi umat manusia yang diakibatkan dorongannya membuat orang menganiaya sesamanya untuk mempertahankan kebenaran.
Pernyataan Wilson tersebut pada akhimya akan mencerminkan kemustahilan untuk menjadikan agama sebagai sebuah sistem kehidupan yang mengayomi setiap manusia. Karena setiap pemeluk agama akan cenderung menganggap agamanya yang paling benar, paling luhur dan paling tinggi. Akibatnya sering timbul konflik antar pemeluk agama, yang mengarah kepada tindak kekerasan, tirani, peperangan dan penindasan kebenaran.
 Dan masalah hubungan antar suku bangsa, dapat dikwalifikasikan sebagai bagian dari tata tertib makro. Masalah ini mungkin terjadi pada masyarakat sederhana, madya, maupun pra modern / modern, dan mungkin harus dibedakan dari masalah yang terjadi antara golongan pribumi dengan non pribumi (khususnya golongan Cina). Masalah hubungan antar suku bangsa mungkin saja terjadi secara pararel dengan masalah hubungan antar  agama. Masalah agama yang ada di Indonesia khususnya adalah masalah yang penting mengingat bangsa Indonesia merupakan Negara yang multicultural mulai dari adat maupun agama. Menjelang krisis moneter terdapat sejumlah kerusuhan yang melanda kotakota di JAwa dan Kalimantan, di mana tempat ibadah menjadi sasaran amuk, misalnya di Tasikmalaya, situbondo, rengas dengklok dan banjar masin, konflik Ahmadiah, konflik Ambon dan Maluku.
Konflik juga bisa terjadi pada sesama agama, dikarenakan karena paham, ajaran ataupun aliran antar pemeluk yang berbeda, misalnya saja pada konflik antar madzhab.. konflik antar agama bisa di sebabkan juga karena adanya Doktrin Jihad dan Kurangnya Sikap Toleran dalam Kehidupan beragama dan Minimnya Pemahaman terhadap Ideologi Pluralisme.
Memahami Pluralisme Agama
Keanekaan beragama itu  menjadi sebuah penegasan dari manusia bahwa Allah yang kita imani itu kaya dan mulia.Adanya pluralitas keagamaan memberikan sebuah makna baru pada dimensi keimanan manusia dalam membangun kehidupan sosial masyarakat
Di sinilah pluralitas keagamaan memiliki makna bila setiap penganut agama menjadi duta-duta perdamaian bagi penganut agama lain dengan menjalin toleransi dan solidaritas yang hidup. Sehingga dapat ditegaskan bahwa, agama pada hakekatnya menjadi sumber perdamaian yang bisa diandalkan untuk menjaga keutuhan ciptaan.

Ini adalah sebuah radikalisme-agama, yang melihat agamanya sendiri sebagai satu-satunya pemilik kebenaran dan agama lain tidak.Sehingga tidak heran, banyak orang yang mengatas namakan agama tertentu melukai dan merusakkan keharmonisan dan kelanggengan hidup sosial. Dengan cara lain ditegaskan, banyak orang menjadikan agama sebagai tameng untuk menciptakan konflik horisontal dalam kehidupan sosial.

Konflik atas nama agama selalu menjadi konflik yang tak pernah berakhir, bila orang tidak memahami pluralitas keagamaan sebagai media untuk menciptakan perdamaian di dunia. Ini adalah sebuah tantangan yang meski selalu direfleksi, dan dikelolah secara positif dengan kritis dan penuh tanggungjawab oleh setiap orang beriman.

Solidaritas Tanpa Batas


Dalam menghadapi dan mengatasi sejumalah problem sosial ini, manusia membutuhkan sebuah solidaritas tanpa batas. Solidaritas tanpa batas adalah sebuah kesatuan sikap yang mengutamakan kemanusiaan tanpa adaya dan pemisah atas dasar suku, ras, golongan dan agama tertentu. serta mempunyai rasa kekeluargaan yang tinggi antar umat beragama, untuk menuju sebuah kebersamaaan hidup dan rasa perdamaian antar pemeluk agama.
Dengan adanya  konflik beragama yang tidak bisa dicegah akan membuat perbedaan antarwarga beragama menjadi kian dalam sehingga menggangu kestabilan negara. Untuk mengatasinya, Manahan menekankan empat pilar yang harus dipegang teguh antara lain pendekatan berbasis empat hal yaitu Bhineka Tunggal Ika, musyawarah untuk mufakat, hukum, dan persatuan dan kesatuan
Agama merupakan salah satu bagian dari seluruh tatanan hidup sosial masyarakat. Dengan. demikian agama tidak pernah lepas dari seluruh situasi hidup manusia. Di sinilah agama dituntut untuk memiliki tanggungjawab keimanan dan tanggung sosial untuk menata kehidupan sosial-kemasyarakatan secara lebih manusiawi dan toleran satu terhadap yang lain.

Di sisi lain, setiap penganut agama tertentu selayaknya memahami bahwa setiap manusia semua menjadi duta perdamaian bagi setiap orang. Dalam menghadapi segala macam problem sosial dewasa ini, sikap ini sangt diharapkan.
Toleransi yang tinggi
Dengan adanya toleransi yang tinggi bagi setiap orang apalagi dalam menyangkut perbedaan agama yang ada di Indonesia khususnya menjadikan ha yang penting, karena apabila tidak ada toleransi maka timbul masalah yang rumit. Toleransi di sini adalah toleransi untuk saling menghargai antara pemeluk agama yang berbeda. Missal pada bulan ramadhan orang muslim menjalankan kewajibannya yaitu puasa maka sebagai pemeluk agalma yang berbeda dengan Islam diharapkan jangan makan di depan orang Muslim.
Untuk mengatasi terjadinya konflik yang akan terjadi lagi. Maka pihak-pihak yang bewewenang dalam mengatur kelancaran hidup umat beragama harus bisa mengatasi timbulnya konflik diantaranya: peran tokoh agama dan pemeritah
Peran Tokoh Agama dalam Mencegah dan Mengatasi Konflik
Peran serta aktif tokoh agama (yang dalam Islam seperti ulama, kiayi, ustadz dan sejenisnya) adalah sangat diharapakan, karena mereka adalah para pemimpin informal yang sering kali lebih disegani, lebih dipatuhi dan lebih dicintai daripada  para pemimpin yang formal dalam masyarakat Indonesia khususnya pada masyarakat dunia pada umumnya.
Hal itu dikarenakan ada dua aspek utama, yaitu: pertama, aspek intelektual dalam bidang agama yang melatarbelakangi kemampuan lebih mereka. Kedua, aspek fungsional yang berkaitan dengan peran nyata mereka yang langsung di tengah-tengah masyarakat, seperti antara lain;
  1. Memimpin penyelenggaraan upacara peribadatan (ritus) keagamaan.
  2. Menjadi tempat bertanya bagi masyarakat dalam banyak hal, sperti kehidupan keluarga, keamanan dan pengobatan.
  3. Menjadi teladan dalam tingkah-laku sosial (qudwah hasanah).
Karena itulah, maka para tokoh agama, khususnya para ulama Islam bisa berperan dalam ikut menggerakan dinamika bangsa, seperti mencegah dan mengatasi konflik-konflik, khususnya konflik horizontal yang bernuansa SARA. Oleh sebab itu, mereka bisa ditunjuk dalam tiga penampilan peran sebagai berikut:
  1. Sebagai pembimbing rohani bangsa.
  2. Sebagai penampung dan perumus aspirasi masyarakat.
  3. Sebagai pemimpin dan pengarah gerakan masyarakat.
Selain itu peran pemeritah untuk menanggulangi masalah konflik antar agama di antaranya:
      Pemerintah juga melakukan beberapa langkah kongkrit terkait pemeliharaan kehidupan kerukunan umat beragama.
      Pembentukan dan peningkatan efektifitas Forum kerukunan Umat Beragama.
      Pengembangan sikap dan perilaku keberagamaan yang inklusif dan toleran.
      Peningkatan dialog dan kerjasama intern dan antar umat beragama, dan pemerintah.
      Peningkatan koordinasi anatar instansi/lembaga pemerintah dalam upaya penanganan konflik terkait isu-isu keagamaan.
      Peningkatan peran Indonesia dalam dialog lintas agama di dunia internasional.
      Penguatan peraturan perundang-undangaan terkait kehidupan keagamaan

Jadi untuk terhindar dari adanya konflik, Untuk itu Jangan sampai satu kelompok menghina kelompok lain, jangan saling mencela,jangan menyebut kelompok tertentu dengan kesan melecehkan, jangan berprasangka buruk terhadap pihak lain, jangan mencari kesalahan pihak lain, jangan menyebarkan isu yang merugikan pihak lain

4 komentar:

  1. tentang apa yang dituliskan cukup menarik dan memberikan wacana tentang konflik agama yang terjadi dikalangan masyarakat terakhir-akhir ini, kemudian agar lebih menarik tolong tulisan di edit kembali sebelum diposting agar lebih rapi dan enak dibaca.

    BalasHapus
  2. Kategorinya ya kaka' semangat sariii :)

    BalasHapus
  3. artikelnya sangat menarik yaitu tentang perselisihan antar agama, yang menurut saya seharusnya tidaka akan terjadi jika kita saling menghormati Gomawo... ^_^\/

    BalasHapus