BAB 5
PERILAKU MENYIMPANG, SIKAP ANTI SOSIAL, DAN PENGENDALIAN SOSIAL
A. PERILAKU MENYIMPANG
1. Pengertian menyimpang
Beberaa definisi menurut para sosiolog.
James Vander Zander, perilaku menyimpang merupakan perilaku yang diangggap sebagai hal tercela dan diluar batas toleransi oleh sejumlah besar orang.
Robert M. Z. Lawang, perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari nora-norma yang berlaku dalam suatu system sosial yang menimbulkan usaha dari mereka yang berwewenang dalam system itu untuk memperbaiki perilaku tersebut.
Paul B. Horton, penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelimpok atau masyarakat.
Dari definisi diatas, pengertian perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang menyimpang dengan norma-norma yang ada di dalam masyarakat.
2. Ciri-ciri Perilaku Menyimpang
Menurut Paul B. Horton memiliki enam cirri yaitu:
a. Penyimpangan harus dapat didefinisikan. Suatu perbuatan dikatakan menyimpang jika memang didefinisikan sebagai menyimpang. Perilaku menyimpang bukanlah semata-mata cirri tindakan yang dilakukan orang, melainkan akibatdari adanya peraturan dan penerapan sanksi yang dilakukan oleh orang lain terhadap perilaku tersebut.
b. Penyimpangan bisa diterima atau bisa juga ditolak. Ini artinya perilaku menyimpang tidak selalu merupakan hal yang negative. Ada beberapa penyimpangan yang ditrima bahkan dipuji dan dihormati seperti orang jenius yang mengemukakan pendapatnya yang kadang bertentangan dengan pendapat umum.
c. Penyimpangan relative dan penyimpangan mutlak.
d. Penyimpangan terhadap budaya nyata atau budaya ideal. Budaya ideal merupakan aturan hokum yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat. Antara budaya nyata dengan budaya ideal selalu mengalami kesenjangan, artinya peraturan yang telah menjadi pengetahuan umum dalam kenyataan kehidupan sehari-hari cenderung banyak dilanggar.
e. Tedapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan. Apabila suatu masyarakat terdapat nilai atau norma yang melarang suatu perbuatan yang ingin sekali diperbuat oleh banyak orang maka muncul “norma-norma penghindaran”. Jadi norma penghindaran merupakan suatu bentuk penyimpangan perilaku yang bersifat setengah melembaga (semi-institutionalized).
3. Sebab-sebab Terjadinya Perilaku Menyimpang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar