1. LATAR BELAKANG
Pasar merupakan tempat dimana orang melakukan transaksi antara penjual dan pembeli. Kegiatan ini berlangsung bilamana setiap individu melakukan interaksi sosial secara dinamis. Pasar merupakan suatu sistem sosial yang didalamnya terdapat unsur warga masyarakat atau penjual dan pembeli.
Dalam kehidupan sehari-hari seseorang mengadakan hubungan atau interaksi dengan orang lain. Salah satu interaksi tersebut berupa interaksi dibidang sosial, sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya. Dalam interaksi tersebut adalah berupa interaksi pada bidang sektor ekonomi yaitu pasar Krempyeng yang berada di gunung Pati Sekaran Semarang. Dilingkungan pasar peran serta sertawarga pasar sangat memepengaruhi dalam mencapai proses ekonomi.
Setiap manusia dilahirkanuntuk bersosialisasi dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut antar individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Interaksi yang terjadi di pasar Krempyeng tersebut, itu dilandasi oleh kepentingan perorangan dengan kelompok. Para ahli sosiologi juga mengemukakan hal yang sama ketika mengatakan setiap orang merupakan bagiancdalam bagian suatu sistem sosial.
Weber dan Ritzer (1992:45) mengemukakan setiap tindakan yang terjadi mempunyai lima pokok sasaran yaitu:
1. Tindakan manusia, yang menurut si aktor mengandung makana yang subyektif, yaitu meliputi tindakan yang nyata.
2. Tinadakan nyata dan bersifat memebatin sepenuhnya dan bersifat subyektif.
3. Tindakan yang meliputi pengaruh positif dari suatu situasi, tindakan yang sengaja, tindakan yang diam-diam, tindakan yang terpaksa, dan sebagainya.
4. Tindakan itu diarahkan kepada seseorang atau kepada beberapa individu.
5. Tindakan tersebit memeperhatikan tindakan orang lain dan terarah kepada orang lain.
Setiap manusia pasti memiliki rasa ingin berinteraksi dengan orang lain, karena manusia adalah makhluk sosial atau zoon politicon yaitu manusia yang tidak bisa hidup dengan tanpa bentuan orang lain. Dilingkungan pasarpun setiap individu saling membutuhkan orang lain untuk berinteraksi, karena dengan berinteraksi seseorang merasa mempunyai keseimbangan dalam hidupnya dan merasakan manusia akan saling membutuhkan satu sama lain, diantaranya penjual membutuhkan pembeli untuk membeli barang dagangannya dan sebaliknya penbeli ingin memenuhi kebutuhan hidupnya yang didapatkan dari para penjual yang ada dipasar tersebut.
Dalam penelitian ini, peneliti lebih fokus pada lingkungan pasar dan dengan masyarakat sekitar, yaitu peneliti hanya meneliti bagaimana pola interaksi sosial pedagang pasar dengan masyarakat sekitar pasar, bagaimana bentuk interaksi, dan faktor penghambat dalam berinteraksi.
Berdasarkan uraian diatas tersebut maka peneliti mengangkat sebuah judul: POLA INTERAKSI SOSIAL PEDAGANG DENGAN MASYARAKAT SRUWENG (studi kasus pasar Tengok Sruweng Kebumen)
2. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakangyang ada tersebut maka dapat diambil sebuah masalah diantaranya:
· Bagaiman pola interaksi pedagang pasar Tengok dengan masyarakat sekitar khususnya Sruweng?
· Dari pola interaksi tersebut bagaimana faktor yang menjadi faktor penghambat dalam melakukan interaksi tersebut?
3. MANFAAT PENELITIAN
Dari latar belakang dan rumusan masalah yang ada maka dapat mengambil manfaat dari penelitian tersebut yaitu:
Manfaat praktis:
· Bagi masyarakat setempat dan para pedagang dapat bisa mengetahui bagaimana pola maupun proses interaksi masyarakat setempat dengan para pedagang supaya dapat berjalan dengan baik, karena berinteraksi merupakan penunjang utama dalam kehidupan bermasyarakat.
· Bagi pelaku para pedagang dengan masyarakat setempat supaya mengerti arti penting dari adanya interaksi sosial supaya tidak ada suatu penghambat dalam berinteraksi, mengetahui faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam berinteraksi antar keduanya.
· Dalam penelitian ini dapat sebagai sumbang saran kepada instansi yang terkait dalam mengetahui hubungan sosial atau interaksi sosial di wilayah Sruweng sehingga terjadi keselarasan dan keseimbangan dalam kehidupan sosial masyarakat setempat.
Manfaat teoritis:
· Bagi masyarakat yang bersangkutan dan bagi orang lain yang membaca tentang penelitian ini akan menambah wawasan tentang proses interaksi antara pedagang di pasar Tengok Sruweng dengan masyarakat sekitar.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
1. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam hal meninjau tinjauan pustaka saya menggunakan atau melihat dari beberapa skripsi yang telah jadi yang ada kaitannya dengan penelitian saya megungkapakan bahwa adanya sutu kesimpulan dari beberapa skripsi yanng berkaitan dengan judul yang saya angkat ini.
Kesimpulannya yaitu: dipasar sendiri interaksi yang terjalin antar penjual, pedagang, maupun masyarakat setempat sedikit kurang terjadi secara harmonis karena mereka sama-sama sibuk untuk menjalankan pekerjaannya untuk bisa mendapatkan hasil untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Namun apabila barang dagangannya sudah habis terjual, antar para pedagang sudah bisa saling berinteraksi.
2. LANDASAN TEORI
Dalam penelitian disini peneliti menggunakan beberapa teori untuk bisa menjadi sebuah landasan untuk penelitian ini diantaranya yaitu:
a. Teori interaksi
b. Teori pasar
Untuk lebih jelasnya maka teori tersebut akan dijelaskan lebih rinci sebai berikut:
A. Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial karena manusia sendiri tidak bisa hidup tanpa dengan orang lain, tidak bisa melakukan apa yang ia inginkan tanpa bantuan orang lain. Interaksi sendiri merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamisyang menyangkut hubungan antara orang individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Suatu masyarakat yang sudah bisa dikatakan sudah atau sedang mengalami suatu interaksi sosial adalah sudah adanya kontak sosial dan adanya komunikasi antar individu maupun individu dengan kelompok.
Kontak sosial sendiri dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu antar individu, antar individu dengan kelompok, antar kelompok. Selain itusuatu kontak dapat pula bersifat langsung dan tidak langsung. Sedangkan adnya komunikasi, yaitu seseorang memberi arti pada perilaku orang lain, perasaan-perasaan apa yang ingin di sampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin dasmpaikanoleh orang tersebut “soerjono Soekanto”.
Pentingnya kontak dan komunikasi sosial bagi terwujudnya interaksi sosial dapat diuji pada sustu kehidupan yang terasing (isolation). Disamping itu aspek-aspek dalam melakukan interaksi di antaranya adalah adnya hubungan, ada individu, dan ada tujuan. Bentuk interaksi sosial sendiri merupakan merupakan bentuk utama dari proses sosial, yaitu pengaruh timbal balik antara berbagai bidang kehidupan bersama. Adapun bentuk interaksisosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan (competition), dan pertentangan atau pertikaian (conflict).
1. Proses yang asosiatif
a. Kerja sama. Ada lima bentuk kerja sam sebagai berikut:
Ø Kerukunan yang mencakup gotong royong dan tolong menolong.
Ø Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.
Ø Kooptasi.
Ø Koalisi yakni kombinasi kombinasi antara dua oranisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama.
Ø Jointn venture, yaitu kerja sama
b. Akomodasi (accomodation), yang bertujuan untuk meredakan pertentangan antara kedua belah pihak yang berbeda paham maupun tujuan. Bentuk akomodasi sendiri yaitu: coercion yaitu bentuk akomodasiyang prosesnya dilakukan karena paksaan, compromise bentuk akomodasinya dimana pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai penyelesaian terhadap perselisihan, arbitration yakni pertentangan ini diselesaikan oleh pihak ketiga, mediation yaitu yang menyelesaikan adalah pihak yang netral, conciliation adalah usaha untuk memepertemukan keinginan bersama yang berselisih demi tercapainya persetujuan yang sama, tolerantion bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya, stalemate dan adjutification
c. Asimilasi ditandai dengan adanya usaha untuk mengurangi perbedaan yang terdapat dalam masyarakat yang meliputi usaha untuk memepersatukan tindak untuk kepentingan dan tujuan bersama.
2. Proses Disosiatif
a. Persaingan. Dimana individu atau kelompok saling bersaing mencari keuntungan, persaingan sendiri ada dua tipe yaitu versifat pribadi dan tidak pribadi. Bentuk persaingan sendiri diantaranya: persaingan ekonomi, kebudayaan, persaingan kedudukan dan peran, persaingan ras.
b. Kontrafersi, merupakan bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan dan merupakan sikap mental yang tersembunyi terhadap orang lain atau terhadap kebudayaan lain. Bentuk kontrofersi sendiri di antaranya: perbuatan penolakan, menyangkal pernyataan orang lain dimuka umum, melakukan penghasutan, berkhianat.
c. Pertentangan atau pertikaian adalah suatu proses sosial dimana individu maupun kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan dengan ancaman dan kekerasan.
B. PASAR
Pasar sendiri merupakan suatu tempat berkumpul orang-orang yang bermaksud melakukan transaksijual beli barang. Menurut Damsar (2002:183-117) bahwa pasar mengatur kehidupan sosial ekonomi secara otomatis. Dalam sosial telah berbagai macam pendekatan dalam memahami pasar yakni:
ü Pendekatan jaringan sosial
Ini melihat pasar sebagai suatu struktur hubungan antara beberapa aktor pasar seperti perusahaan, persaingan pemasok, distributor, pelanggan dan pembeli.
ü Pendekatan sistem sosial
Ini melihat pasar sebagai subsistem dari sistem ekonomi. Pasar sebagai subsistem memiliki fungsi sebagai berikut: adaptasi, tujuan, dan integrasi
ü Pendekatan konflik
Melihat pasar sebagai atau setiap aktivitas pasar dipandang sebagai kegiatan yang mengandung konflik, karena disebabkan kelangkaan barang dan jasa maka segala aktifitas yang berkaitan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi dibaluti oleh konflik.
Macam-macam pasar
a. Pasar ditinjau dari luasnya kegiatan distribusi
pada artikel yang ada dalam blog, tidak perlu menggunakan kata pengantar, langsung pada inti artikelnya saja.
BalasHapus