1. Kurikulum tahun 1968 dan sebelumnya.
Kurikulum SD tidak terdapat mata pelajaran “Ilmu Pengetahuan Sosial” yang tercantum adalah “Pendidikan Kewarganegaraan Negara” yang isinya setara denga IPS. Bahkan pengajarannya merupakan korelasi antara mata pelajaran ilmu bumi (geografi) sejarah dan pengetahuan kewarganegaraan Negara. Jadi struktur program kurikulumnya termasuk struktur horizontal, yaitu pengelompokan mata pelajaran yang di sebut bidang studi.
Pendekatan yang di gunakan yaitu pendekatan ekosistem atau system lingkungan, sedangkan kurikulum SPG, bagi siswa calon guru memiliki kesejajaran dengan kurikulum SD walaupun lingkupnya diperluas dan berorientasi pada bidang studi. Kurikulum SMP dan SMA juga berorientasi pada bidang studi dengan pendekatan terpisah dan pendekatan konsep disiplin.
Tahun 1975 kurikulum SD,SMP,SMA berorientasi pada tujuan dengan pendekatan terpadu dan pendekatan lingkungan yang meluas di SD, pendekatan terpadu dan teratur atau korelasi di SMP, dan pendekatan terpadu, teratur, dan terpisah di SMA. Penyusunan program dilakukan dengan pendekatan strategi prosedur pengembangan sistim intruksional, pengorganisasian materi dengan pendekatan meluas.
Di SMP mata pelajaran sosialnya adalah geografi dan kependudukan, ekonomi dan keperasi, sejarah yang di dalam pelaksanaanya di bagi menjadi delapan bagian pokok bahasan. Sedangkan di SMA geografi Indonesia, IPS Sejarah, IPS Antropologi Budaya, IPS Tata Tata Buku/Hitung Dagang, IPS Ekonomi dan KOperasi.
3. Kurikulum tahun 1984/86
Kurikulum ini merupakan hasil penyempurnaan dari kurikulum 1975. Penyempurnaan menyangkut perbaikan kendala dengan jalan penyederhanaan kurikulum, perubahan pola, dan pendekatan yang sesuai (Dep.Pdk, 1985:1).
Proses kurikulum 1984/86 secara eksplisit di gariskan dengan menerapkan pendekatan pembelajaran yang menitik beratkan pada proses keterlibatan mental siswa dalam keseluruhan konteks pengajaran yang di kenal sebagai pendekatan keterampilan proses dengan modus belajar cara belajar siswa aktif (CBSA), yang diarahkan guna membina kemampuan siswa untuk mengelola perolehannya. Proses pembelajaran lebih mengacu pada bagaiman daripada apa. Bentuk kegiatan kurikuler harus diikuti kegiatan kokurikuler, baik berupa pemberian tugas kelompok maupun perorangan. Untuk itu kurikulum1984/86 menerapkan pola pelaksanaan tuntas.
4. Kurikulum tahun 1994
Perubahan kurikulum 1984 ke 1994 adalah sebagai penyempurnaan. Pelaksanaan pembelajaran masih mengacu pada prinsip belajar aktif yaitu melibatkan siswa baik secara fisik, mental, dan sosial sesuai dengan tingkat perkembangan anak SD.
Pada kurikulum SLTP 1994 dirumuskan IPS yang mencakup kajian geografi, ekonomi, dan sejarah (dep.pdk 1993)melalui pendekatan dan teknik metode pembelajaran yang dipilih oleh guru sendiri dengan mengacu pada belajar yang aktif. Pada kurikulum SMU 1994, terdapat program pengajaran umum di selenggarakan di kelas 3, program khusus diarahkan untuk mempersiapkan siswa melanjutkan ke perguruan tinggi yang berkaitan dengan IPS baik di bidang pendidikan akademik maupun pendidikan professional. Mata pelajaran umum mencakup pendidikan pancasila dan kwarganegaraan, agama, bahasa, dan sastra Indonesia, sejarah nasional dan umum, bahasa Inggris dan penjaskes. Ada juga yang berdiri sendiri seperti ekonomi, sosiologi dan tata Negara, antropologi, merupakan rumpun geografi, sosiologi dan ekonomi, metode pembelajaran terpisah. Dengan melakukan pendekatan tuntas yang berorientasi pada tujuan, pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode dan teknik yang dipilih oleh guru dengan menyesuaikan pada keunikan bahan kajian dan kondisi perkembangan siswa.
5. Kurikulum tahun 2004 Berbasis Pada Kompetensi
Adapun fungsi dan mata pelajaran IPS di kurikulum 2004 adalah untuk menguasai kompetensi baik aspek intelektual, sikap maupun perilaku. Adapun orientasi kurikulum 2004 adalah kurikulum yang berangkat dari cirri atau karakterisik yang membedakan dari mata pelajaran yang lain.
Standar kompetensi yang di manksud dalam kurikulum 2004 adalah kemampuan yang dapat dilakukan atau ditampilkan siswa untuk suatu mata pelajaran, kompetensi dalam mata pelajaran yang harus dimiliki siswa, standar yang harus dimiliki oleh lulusan dalam suatu mata pelajaran tertentu (Dirjen DIKDASMEN,2003:7), maka standar kompetensi mata pelajaran Pengetahuan Sosial adalah kemampuan yang dapat ditampilkan siswa untuk mata pelajaran Pengetahuan Sosial.
Dalam merumuskan standar kompetensi pengetahuan sosial ada dua hal yang harus diperhatikan:
a. Masalah aspek, ruang lingkup, dan cakupan standar kompetisi yang berupa aspek kognitif, kompetensi sikap. Afektif dan keterampilan motorik.
b. Kata kerja yang digunakan dalam merumuskan standar kompetisi.
Kompetisi yang dijabarkan dari tujuan pendidikan nasional yaitu:
a. Keterampilan hidup untuk menciptakan atau menemukan pemecahan masalah baru (inovasi) dengan menggunakan fakta, konsep, prinsip atau prosedur yang telah dipelajari.
b. Keterampilan sikap, sikap yang berkenaan dengan nilai, tata susila.
Suatu indicator meningkatnya mutu pendidikan nasional adalah meningkatnya kualitas lulusan sekolah sebagai lembaga nasional yang memiliki keunggulan kompetitif sesuai dengan standar mutu nasional maupun internasional. Pendidikan berbasis kompetisi menekankan pada kemampuan yang harus dimliki oleh lulusan jenjang pendidikan. Implikasi pendidikan merbasis kompetisi memerlukan penyususnan kurikulum dan pengembangan silabus berbasis kemampuan dasar.
Pengembangan kurikulum dan pembelajaran pengetahuan sosial harus memperhatikan: 1) apa yang akan diajarkan dengan tujuandan materi kajian pengetahuan sosial apa yang akan diajarkan, 2) bagaimana cara mengajarkannya, metode mengajar dan alat yang digunakan, 3) bagaimana cara mengetahui bahwa yang kita ajarkan dapt dipahami oleh siswa, cara mengevaluasi terhadap penguasaan materi yang telah diajarkan.
artikel menunjukkan sejarah perjalanan kurikulum yang ada di Indonesia ini, penulisan judul sebaiknya diganti dengan "KURIKULUM YANG ADA DI INDONESIA" saja, karena kurikulum itu mencakup semua aspek pembelajaran bukan hanya mata pelajaran IPS saja.
BalasHapusjuga dapat dilengkapi lagi dengan kurikulum setelah tahun 2004 seperti KTSP
terimakasihhh......